Monday, September 22, 2014

Ketua Takmir Tiduri Janda di Masjid

WWW.JEJAKKASUS.INFO, SUMENEP- Ulah SFD (55), Ketua takmir Masjid Hairul Jannah, Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget, benar-benar keterlaluan. Masjid yang merupakan tempat suci untuk beribadah, malah dijadikan tempat mesum. 

Kejadian memalukan itu berawal saat SFD yang telah bergelar Haji ini memanggil KS (45), seorang janda yang masih tetangganya sendiri. KS diminta SFD untuk menemuinya di masjid jam 22.00 WIB, setelah sebelumnya KS meminta 'syarat' untuk penglaris dagangannya.

SFD memang dikenal sebagai dukun penglaris. KS pun datang ke masjid seperti permintaan SFD. Ternyata setelah masuk masjid, KS bukannya diberi jimat penglaris, tapi malah ditiduri SFD.

Ulah bejat SFD ini pun tercium warga setempat. Bahkan sejumlah warga yang curiga dengan ulah SFD pun sengaja bersembunyi di pemakaman umum depan masjid, untuk memata-matai gerak-gerik SFD dan KS.

"Orang-orang di sekitar masjid semula tidak tahu kalau yang masuk masjid itu kakak saya. Mereka hanya tahu ada orang masuk masjid malam-malam. Dikira maling, karena belakangan ini masjid sering kehilangan barang," kata Firman Azhari (40), adik kandung KS, Jumat (06/12/13).

SFD sempat keluar masjid, mengusir warga dan mengatakan tidak ada apa-apa. Tapi ternyata sekitar jam 12 malam, KS disuruh keluar masjid oleh SFD melalui pintu belakang.

"Setelah kakak saya keluar dari masjid itu saya baru tahu kalau dia dipaksa melayani nafsu SFD di dalam masjid. Padahal janjinya mau ngasih 'syarat' untuk penglaris pentol dagangannya," ujar Firman.

Ia menuturkan, setelah KS melayani nafsu bejat SFD, KS pun disuruh pulang dan diancam untuk tidak menceritakan pada siapapun. "Bahkan saat di dalam masjid itu, kakak saya juga diancam akan dibunuh kalau tidak mau melayani dia," ungkapnya sedih.

Firman menambahkan, SFD sebenarnya masih memiliki hubungan saudara dengan dirinya, karena orang tua SFD dan orang tua KS saudara sepupu. Karena itu, pihaknya berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan.

"Saya sudah melaporkan ini ke Kepala Desa, meminta agar dimediasi penyelesaiannya. Tapi ternyata tidak ada tanggapan. SFD tidak punya itikad baik untuk menyelesaikan persoalan ini. Makanya kami pun akhirnya memilih melaporkan kasus ini ke Polres Sumenep," terangnya. [bej/pria sakti]

0 comments: