Thursday, October 9, 2014

Pembebasan Lahan Jalan Tol Mojokerto Jombang Perlu Monitoring

PROYEK JATIM, www.jejakkasus.info-  Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Mojokerto – Kertosono (Moker) merupakan bagian dari proyek pembangunan jalan tol trans Jawa, membentang sepanjang sekitar 40,5 km dan melintasi dua kabupaten di Jawa Timur yaitu Mojokerto dan Jombang, namun dalam perkembangannya lebih dikenal dengan sebutan tol Moker (Mojokerto – Kertosono)

Pembangunan jalan tol Moker dibagi kedalam empat wilayah kerja : seksi I sepanjang sekitar 14,7 km dimulai dari Desa Kayen sampai dengan Desa Tamping Mojo (keduanya berada dalam wilayah Kabupaten Jombang), seksi II sepanjang sekitar 19,9 km dimulai dari Desa Tamping Mojo sampai dengan Desa Pagerluyung (Kabupaten Mojokerto), seksi III sepanjang 5 km dimulai dari Desa Kemantren sampai dengan Desa Canggu (Kabupaten Mojokerto) dan seksi IV sepanjang 0,9 km dimulai dari Desa Brodot sampai dengan Desa Gondang Manis (keduanya di wilayah Kabupaten Jombang).

Meski sudah dijadwalkan bahwa seksi I akan selesai pada bulan Juni 2014, akan tetapi proyek pembangunan jalan tol Moker mengalami kendala pembebasan lahan.

Wakil Ketua P2T (Panitia Pengadaan Tanah), Achmad Jazulli mengatakan bahwa pembangunan tol terkendala pembebasan lahan. Kendala itu dikarenakan lahan-lahan yang berupa tanah kas desa dan penolakan warga atas harga yang ditetapkan oleh P2T sehingga memerlukan waktu.

“Yang sudah pembayaran (tanah terdampak tol) 75 persen. Tapi ada kelompok kecil yang belum bisa dibebaskan”ungkap Jazulli beberapa saat lalu.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pemilik tanah yang enggan melepaskan tanahnya mengajukan keberatan kepada Gubernur Jawa Timur. Mereka meminta kenaikan harga tanah untuk tanah-tanah yang berlokasi di dekat/ pinggir jalan Provinsi seharga Rp. 2.000.000.000,00 (dua juta) rupiah per meter, sedangkan tanah di bagian dalam Rp.1.000.000.000,00 (satu juta) rupiah per meter. “Sampai kini masih di Provinsi. Kita belum tahu. Provinsi tentu bakal menggunakan perhitungan Appraisal Provinsi”, jelas Jazulli.

Sedangkan menurut perhitungan Appraisal yang telah ditetapkan oleh P2T, harga yang diajukan kepada warga pemilik tanah di Desa Gedeg tersebut Rp. 700.000,00 (tujuh ratus ribu) rupiah per meter untuk tanah di tepi jalan provinsi dan Rp. 240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu) rupiah per meter untuk tanah di bagian dalam. Harga tersebut dibuat sekitar dua tahun yang lalu.

Disinggung mengenai upaya konsinyasi (penitipan uang ganti rugi di Pengadilan Negeri setempat) untuk penyelesaian pembebasan tanah di lokasi tersebut, Jazulli menyatakan bahwa upaya tersebut harus dihindari. Pihaknya masih mengupayakan hingga warga setuju untuk melepaskan lahanya. “Ãœntuk tol belum konsinyasi. Kita akan negosiasi terus sampai masyarakat mau”, lanjutnya.

Asisten Bagian Pemerintahan ini juga menerangkan bahwa tenggat pembebasan lahan tol tersebut adalah akhir Maret 2014. Sembari menunggu hasil keputusan gubernur atas keberatan masyarakat. Disamping itu juga mesti menunggu proses pembebasan lahan yang termasuk dalam kas desa.

Terdapat 32 tanah kas desa yang terkena pembangunan jalan tol. Tanah tersebut tersebar di tujuh desa yang terkena tol di wilayah kerja seksi III dan sebagian seksi II. Proses pembebasan tanah kas desa ini tergolong rumit karena adanya keharusan menempuh serangkaian proses. ”Hal ini juga menuntut persetujuan Gubernur Jawa timur ”, katanya.

Sementara itu, proses pembangunan pada lahan yang telah dibebaskan masih berlangsung hingga kini. Termasuk pembangunan jembatan tol yang melintasi Sungai Brantas. Pembangunan sejauh ini meliputi pengurukan lahan.

Proyek Pelaksanaan Pembangunan ruas jalan Tol Moker melintasi total 33 Desa dan 10 Kecamatan, dimana untuk wilayah kerja seksi I melintasi 16 Desa dan lima kecamatan di Kabupaten Jombang, seksi II melintasi 12 desa (10 desa di wilayah Kabupaten Jombang dan dua desa di wilayah Kabupaten Mojokerto) dan 4 kecamatan di wilayah Kabupaten Jombang dan satu kecamatan di wilayah Kabupaten Mojokerto, seksi III melintasi 5 desa dan dua kecamatan di wilayah Kabupaten Mojokerto sedangkan seksi IV melintasi dua desa dan satu kecamatan di wilayah Kabupaten Jombang.

Untuk seksi I Jombang dari 1503 bidang tanah yang harus dibebaskan, telah selesai dibebaskan secara tuntas sebanyak 1356 bidang tanah dan 147 bidang tanah sisanya dananya sudah dititipkan di PN Jombang tinggal menunggu sejumlah verifikasi data dari warga yang belum setuju dengan penetapan harga dari P2T, hak waris belum beres atau sertifikat sedang digadaikan ke pihak ketiga.

Untuk seksi II Jombang dari 1750 bidang tanah yang harus dibebaskan, telah selesai dibebaskan secara tuntas sebanyak 1344 bidang tanah dan masih tersisa 406 bidang yang masih dalam proses pembebasan.

Untuk seksi II Mojokerto dari 321 bidang tanah yang harus dibebaskan, telah selesai dibebaskan 216 bidang tanah.

Untuk seksi III Mojokerto dari 820 bidang tanah yang harus dibebaskan, telah selesai dibebaskan sebanyak 649 bidang tanah.

Untuk seksi IV Jombang dari 74 bidang tanah yang harus dibebaskan, telah selesai dibebaskan sebanyak 57 bidang tanah.

Sehingga total bidang tanah dari seluruh seksi pembangunan yang sudah dibebaskan secara penuh sampai dengan akhir Januari 2014 adalah sejumlah 3769 bidang dari 4468 bidang yang harus dibebaskan atau sekitar 84,4 %.

Penanggung Jawab: Berita Hukum, Kriminal serta Harian Jejak Kasus: PT. Pria Sakti Perkasa, Sekretariat: Jalan raya Kemantren 82, Terusan, Gedeg, Mojokerto, Jatim. kode pos. 61351 Kontak: 082141523999' silahkan klik di sini,www.jejakkasus.info untuk membaca berita Hukum dan Kriminal, Penyimpangan Hukum/ APBD/ APBN, Pemalsuan Merek, DLL

TKW Saudi Arabia Butuhkan Pertolongan, By : Rully Merydian

SAUDI ARABIA, www.jejakkasus.info- Julaeha binti Juhri Mat Karim TKW Saudi Arabia lagi mengalami sakit strook, dan lagi membutuhkan pertolongan, informasi ini di lansir oleh sebagian orang, dan direkomendasi jejak kasus, bertujuan sesamanya bisa membantu, di sampaikan juga informasi saja kepada seluruh warga indonesia khususnya yang berada di Saudi Arabia.

Kejadian yang sebenarnya kita keluarga di indonesia tidak mengetahui nasip saudara kita di perantauan, dengan adanya menyambung talisilaturrahmi melalui jejaring sosial facebook dan Group group TKI atau TKW, terbukti kita bisa berbagi informasi, lanjut tenkait informasikan yang di sampaikan oleh rekan kita BMI Saudi Arabia. bahwa ada TKIO bernama 'Julaeha binti Juhri Mat Karim" asal Cinorog Ciparahu Cirahu Banten.

Beliau menderita stroke dan di rawat di rumah sakit King Faisal Thaif Saudi Arabia. ibu Julaeha telah di rawat selama 4 bulan. ketika tim BMI menengok ibu Julaeha, kondisi beliau sangat memprihatinkan, dengan kondisi beliau yang stoke dan setengah dari tubuhnya tidak bisa di gerakan. menurut penuturan ibu Julaeha. ''Astagfirullah'' beliau di minta oleh pihak rumah sakit untuk keluar, di karnakan tidak ada sanak saudara ataupun pihak yang seharusnya mendampingi, dengan sangat terpaksa rumah sakit merawat ibu julaeha selama 4 bulan, dan selama itu pula pihak rumah sakit terus menanyakan perwakilan ibu julaeha, entah itu kedutaan indonesia ataupun orang lain, untuk membawa ibu julaeha nantinya.

Pasalnya pihak rumah sakit King Faisal tidak bisa merawat ibu Julaeha lebih lama lagi. karna dalam keadaan itu lah tim BMI meminta pihak KJRI untuk menangani masalah ibu Julaeha. tetapi sayang pihak KJRI tidak bisa atau belum bisa membantu, karna masih banyak masalah terkait TKIO yang lainnya. dan tak bisa di antarkan ke KJRI begitu saja, karena harus melalui prosedur yang berlaku di KJRI, di karnakan KJRI bukan tempat merawat orang sakit. begitulah jawaban yang di terima tim BMI SA.m. Maka tim BMI SA mengutus tim BMI yang berada di Thaif untuk menjeput ibu Julaeha dan merawat beliau di salah satu rumah anggota BMI Thaif. menunggu jalan alternatif lainnya dari semua Tim BMI SA yang siap untuk membantu guna proses pemulangan ibu Julaeha ke tanah air. (www.jejakkasus.info).

Si Jago Merah Kuasai Area Pasar PDS Cakayaram Mojokerto



MOJOKERTO, www.jejakkasus.info- Telah terjadi kebakaran di pasar PDS Cakarayam / pasar loak Cakarayam tadi siang sekitar pukul 15.00 Wib. Kronologi kebakaran terjadi karena salah satu warga yg berada di kebon belakang pasar sedang membakar sampah yang tanpa disengaja merembet ke pohon pisang kering yang selanjutnya mengenai kios pedagang pasar PDS Cakarayam tepat berada disampingnya.
Yang menjadi korban si Jago merah, ialah Kios berjumlah 80 bedak di Pasar Loak Cakarayam, di jalan Prapanca Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto luluh lantak dilahap api dalam insiden kebakaran yang terjadi
Tidak ada korban jiwa akibat terbakarnya pasar yang berhimpitan dengan gedung SDN Mentikan 4 tersebut, namun kerugian di bedak aneka onderil sepeda motor dan mobil, juga jasa cat sepeda dan mobil ini diperkirakan tak kurang dari satu miliar rupiah. 

Belum diketahui pasti biang terjadikan kebakaran yang menghanguskan puluhan bedak semi permanen di empat los di pasar loak terbesar di Kota Mojokerto tersebut. 

Sebanyak tujuh mobil pemadam kebakaran (damkar) diturunkan untuk menjinakkan si jago merah. Bahkan, hingga petang ini petugas damkar masih terus melakukan pembasahan karena percikan api di bedak-bedak yang sarat bahan yang mudah terbakar masih terus muncul. 

Sapari, salah satu pemilik bedak mengaku mengetahui jika terjadi kebakaran saat dirinya tengah berkemas-kemas menutup bedaknya. Tiba-tiba saja dari bagian belakang bedak muncul kobaran api, beberapa pedagang pun gotong royong untuk memadamkan api dengan menyiramkan air dan pasir. Namun upaya itu tak membuahkan hasil. Karena kecepatan api melewati upaya pemadaman yang dilakukan pedagang. Jago Api terus membesar dan menjilati barang barang dagangan/ antara lain bedak-bedak yang tertutup oleh kayu dan seng.

Lanjut’ sekitar setengah jam kemudian Nampak satu persatu membawa unit mobil damkar dari Dinas PU Kota Mojokerto, Damkar Pemkab Mojokerto, dan Damkar Gama, PT Tjiwi Kimia mulai turun melakukan pemadaman. Si Jago Merah (Api) berhasil dijinakkan satu jam kemudian. 

“Barang barang, bedak dan lain lain yang terbakar sebanyak 86 yang berada di empat los,” kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiji Suwartini di lokasi kejadian. 

Selain melahap puluhan barang bedak, Sijago merah (api) merambah ke sebagian bangunan gedung milik SDN Mentikan IV Mojokerto. 

Belum diketahui pasti penyebab sijago merah melalap Toko kosmetik (bedak), kebakaran.  Informasi yang di gali wartawan Herry, biang lalanya sijago merah berasal dari bagian belakang. Dan diduga kuat, ada unsur kesengajaan orang yang tidak bertanggung jawab, sengaja membakar sampah  di bagian belakang hingga memercikkan raja api yang terus menjilat took bedak. direkomendasikan www.jejakkasus.info.

Pasar PDS Cakarayam Mojokerto Dilalap Si Jago Merah



MOJOKERTO, www.jejakkasus.info- Telah terjadi kebakaran di pasar PDS Cakarayam / pasar loak Cakarayam tadi siang sekitar pukul 15.00 Wib. Kronologi kebakaran terjadi karena salah satu warga yg berada di kebon belakang pasar sedang membakar sampah yang tanpa disengaja merembet ke pohon pisang kering yang selanjutnya mengenai kios pedagang pasar PDS Cakarayam tepat berada disampingnya.
Yang menjadi korban si Jago merah, ialah Kios berjumlah 80 bedak di Pasar Loak Cakarayam, di jalan Prapanca Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto luluh lantak dilahap api dalam insiden kebakaran yang terjadi
Tidak ada korban jiwa akibat terbakarnya pasar yang berhimpitan dengan gedung SDN Mentikan 4 tersebut, namun kerugian di bedak aneka onderil sepeda motor dan mobil, juga jasa cat sepeda dan mobil ini diperkirakan tak kurang dari satu miliar rupiah. 

Belum diketahui pasti biang terjadikan kebakaran yang menghanguskan puluhan bedak semi permanen di empat los di pasar loak terbesar di Kota Mojokerto tersebut. 

Sebanyak tujuh mobil pemadam kebakaran (damkar) diturunkan untuk menjinakkan si jago merah. Bahkan, hingga petang ini petugas damkar masih terus melakukan pembasahan karena percikan api di bedak-bedak yang sarat bahan yang mudah terbakar masih terus muncul. 

Sapari, salah satu pemilik bedak mengaku mengetahui jika terjadi kebakaran saat dirinya tengah berkemas-kemas menutup bedaknya. Tiba-tiba saja dari bagian belakang bedak muncul kobaran api, beberapa pedagang pun gotong royong untuk memadamkan api dengan menyiramkan air dan pasir. Namun upaya itu tak membuahkan hasil. Karena kecepatan api melewati upaya pemadaman yang dilakukan pedagang. Jago Api terus membesar dan menjilati barang barang dagangan/ antara lain bedak-bedak yang tertutup oleh kayu dan seng.

Lanjut’ sekitar setengah jam kemudian Nampak satu persatu membawa unit mobil damkar dari Dinas PU Kota Mojokerto, Damkar Pemkab Mojokerto, dan Damkar Gama, PT Tjiwi Kimia mulai turun melakukan pemadaman. Si Jago Merah (Api) berhasil dijinakkan satu jam kemudian. 

“Barang barang, bedak dan lain lain yang terbakar sebanyak 86 yang berada di empat los,” kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiji Suwartini di lokasi kejadian. 

Selain melahap puluhan barang bedak, Sijago merah (api) merambah ke sebagian bangunan gedung milik SDN Mentikan IV Mojokerto. 
Belum diketahui pasti penyebab sijago merah melalap Toko kosmetik (bedak), kebakaran.  Informasi yang di gali wartawan Herry, biang lalanya sijago merah berasal dari bagian belakang. Dan diduga kuat, ada unsur kesengajaan orang yang tidak bertanggung jawab, sengaja membakar sampah  di bagian belakang hingga memercikkan raja api yang terus menjilat took bedak. direkomendasikan www.jejakkasus.info.

Sebelas Pati Polisi Laksanakan Upacara Sertijab Mutasi di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta



Jakarta, www.jejakkasus.info- Kamis 9 oktober, 2014 Sebanyak 11 perwira tinggi polisi melaksanakan upacara mutasi jabatan pada Kamis pagi dalam upaya meningkatkan kinerja para perwira.
Upacara serah terima jabatan yang berlangsung di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta tersebut dipimpin oleh Kapolri Jendral Pol Sutarman.

Kapolri’ berharap para perwira tersebut dapat segera beradaptasi di lingkungan kerja mereka yang baru dan mampu menjalankan tugas secara optimal, begitu pula untuk beradaptasi dengan masyarakat setempat di wilayah hukumnya, sebagai pelindung, pengayom dan mitra masyarakat.

"Para perwira yang baru melaksanakan sertijab agar segera menyesuaikan diri dengan lingkungan tugasnya yang baru sehingga dapat menjalankan fungsi dan perannya secara optimal," katanya.

Mutasi jabatan tersebut berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor KEP/801/X/2014 tanggal 3 Oktober 2014 dan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1956/X/2014 tanggal 3 Oktober 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polri.

Kesebelas perwira tinggi tersebut yakni Komjen Pol Suparni Parto dari Kabaintelkam menjadi Pati Yanma Polri (dalam rangka pensiun), Irjen Pol Djoko Mukti Haryono dari Wakabaintelkam menjadi Kabaintelkam, Irjen Pol Tubagus Anis Angkawijaya dari Assarpras Kapolri menjadi Sahlisospol Kapolri, Irjen Pol Erry Subagyo dari Sahlijemen Kapolri menjadi Assarpras Kapolri, Irjen Pol Saud Usman Nasution dari Kapolda Sumsel menjadi Pati Bareskrim Polri (penugasan sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme).

Selain itu, Irjen Pol Iza Fadri dari Ketua STIK Lemdikpol menjadi Kapolda Sumsel, Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel dari Wakapolda Jabar menjadi Ketua STIK Lemdikpol, Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto dari Kapolda Sulteng menjadi Sahlijemen Kapolri, Brigjen Pol Idham Aziz dari Dirtipidkor Bareskrim Polri menjadi Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Tatang Somantri dari Kapolda Bengkulu menjadi Pati Yanma Polri, Brigjen Pol Ghufron dari Karobinopsnal Baharkam Polri menjadi Kapolda Bengkulu.
Bertempat di Rupatama Mabes Polri, dilaksanakan Upacara serah terima Jabatan Pati Polri. Bagi para Pati Polri yang menduduki Jabatan agar segera mennyesuaikan diri terhadap lingkungan barunya agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik bekerja sama dengan para Stakeholder setempat. " Demikian sebagaian arahan Kapolri. " direkomendasikan www.jejakkasus.info.