Tim Cinta Jejak Kasus,
www.jejakkasus.com - Ketika Anda berada
dalam sebuah hubungan asmara atau cinta, tidak mudah untuk membuktikan bahwa
cinta itu benar-benar nyata. Terkadang sulit untuk membedakan antara pasangan
yang sempurna dan tidak sempurna, atau yang cintanya nyata atau hanya tipuan
belakaka.
Apa yang Anda lakukan ketika Anda benar-benar mencintai seseorang? Berikut
beberapa hal sederhana yang membuktikan bahwa cintanya memang nyata.
Dia melakukan hal yang tidak disukai
Pasangan Anda pasti memiliki hal-hal yang dia benci dan tak pernah dia lakukan
sejak dia masih kecil. Namun dia tahu bahwa hal-hal yang yang dia benci
ternyata penting bagi Anda, maka dia tidak akan ragu-ragu untuk melakukannya
untuk Anda. Jika dia melakukan hal itu, itu berarti bahwa Anda telah menemukan
orang yang tepat dan membuktikan bahwa cintanya memang nyata.
Ketika
seseorang benar-benar jatuh cinta, dia akan menjadi teman terbaik Anda.
Artinya, akan ada banyak lelucon dalam hubungan Anda. Tak peduli apa yang Anda
berdua katakan, selama itu membuat Anda senang, dia akan terus melakukannya.
Anda mungkin menceritakan sebuah kisah yang tampaknya seperti omong kosong,
namun dia dapat memahami apa yang Anda katakan. Tentu saja, ini karena dia
menghabiskan begitu banyak waktu dengan Anda dan dia belajar bagaimana bahasa
Anda saat berbicara.
Salah satu bukti bahwa cinta Anda nyata adalah dia tahu apa pun yang Anda
sukai, mulai dari acara TV favorit, warna kesukaan Anda. Dia bahkan tahu
hal-hal kecil yang mungkin tidak Anda sadari. Meski dia mengetahui beberapa hal
yang cukup aneh tentang Anda, namun rasa cintanya untuk Anda tidak akan pernah
berkurang.
Dia tahu bahwa Anda mungkin tidak suka orang lain membicarakan tentang
pekerjaan Anda, jadi ketika seseorang membahas itu di depan Anda, dia tanpa
ragu akan mengubah topik pembicaraan. Dan ketika dia melihat seseorang yang
Anda benci, dia akan menjauhkan Anda dari orang tersebut. Dia akan melakukan
apa pun yang dia bisa untuk melindungi Anda, bahkan dari hal-hal konyol
sekalipun.
Cinta yang nyata tidak akan mengenal kata 'tersinggung' ketika Anda dan dia
sedang bercanda atau pura-pura bertengkar. Anda merasa bahwa dia benar-benar
seorang teman dan Anda akan merasa aman dalam hubungan Anda. Bahkan meski dia
melontarkan kata-kata pedas sekali pun, Anda akan baik-baik saja. Tapi jika
cinta Anda tidak nyata, mungkin Anda akan menanggapi gurauannya sebagai hal
yang seius.
Ibu adalah wanita yang paling berjasa dalam hidup
seorang anak dimanapun berada termasuk kita. Amat
besarnya kasih
sayang ibu untuk anaknya, tak mungkin dapat kita
bayangkan dan perumpamaan seindah apapun mungkin tak akan sebanding dengan
realita kasih sayang yang mereka berikan dengan tulus kepada kita. Pada
kesempatan ini, izinkan saya untuk sedikit mengulsa tentang besarnya kasih
seorang ibu bagi anak-anaknya.
Mungkin kita pernah mendengar berita atau kisah
seorang ibu yang tega menyakiti atau bahkan membunuh anaknya sendiri. Tapi
pastilah kita jauh lebih sering lagi mendengar atau menbaca kisah-kisah tentang
besarnya kasih sayang seorang ibu. Atau tidak lah usah kita melihat jauh
terhadap kisah yang dialami oleh orang lain yang ditulis dalam buku-buku
sejarah atau dicetak menjadi sebuah novel yang mahal, bukankah kita sendiri
mempunyai dan cukup mengenal seorang wanita yang pernah kesakitan saat
melahirkan anaknya, yaitu “KITA”.
Ibu adalah ia yang tak akan tega melihat atau
menyaksikan anaknya menderita. Mungkin jika diberikan pilihan kepadanya antara
hidup dan kematian yang sangat menentukan, ia akan memilih mati agar kita
sebagai anaknya tegap hidup. Mungkin kita tidak lagi ingat ketika ibu kita
dengan sangat rela membersihkan kotoran kita saat kita balita, ia yang dengan
sabar menyuapi kita saat kita rewel atau yang dengan sabar menunggu malam agar
cepat berlalu ketika kita terbaring sakit dengan matanya yang sayu karena
tidak tidur mengkhawatirkan kita. Lantas, sudahkah kita ingat ia ketika
kita dewasa?
Memang terkadang akan ada saja kekesalan yang akan
dirasakan oleh seorang anak dengan berbagai alasan karena orang tua nya. Mungkin kita pernah merasa tidak
dihargai, atau tidak disayangi karena ibu kita lebih menyangi saudara kita
sendiri yang memiliki kelebihan dibandingkan kita atau memang ibu kita lebih
menyimpan simpati dan kasih sayang nya kepada saudara yang lain. Mungkin
perasaan ini masih ada sampai kita dewasa, jika memang ia sadarkah kita, bahwa
kita telah menghilangkan satu poin penting yang sangat berharga dalam hidup
kita, yaitu tuntuan kita sebagai seroang anak adalah senantiasa berbakti kepada orang tua kita termasuk dalam hal
ini seorang ibu. Jika kita merasa tidak disayangi, bukankah banyak orang yang
merasa tidak disayangi padalah ia adalah orang yang paling diperhatikan pada
kenyataannya. Jadi semua berawal dari rasa tidak terima kita..
Tidak mudah memang terkadang membina hubungan yang
baik dengan seorang ibu. Seorang anak yang telah beranjak dewasa, ia lebih
sering melupakan ibu dan bapaknya. Malah sering kita dengar ada anak perempuan
yang gemar sekali memusuhi ibu yang seharusnya ia hormati. Jika kita adalah
anak laki-laki, mungkin kita adalah yang termasuk anak yang sering jauh dan
jarang bertemu dengan ibu kita karena kesibukan yang tak memberikan waktu luang
sedikitpun walau hanya untuk menghubunginya via telpon.
Kasih
sayang ibu sepanjang masa
Untuk menggambarkan betapa besar kasih sayang seorang
ibu kepada anaknya, yaitu “kita”. Seorang ibu adalah ia yang telah berjuang
dengan gigih saat melahirkan kita, pastinya kita tak akan ingat ketika ia
dengan rela hati membawa kita kemanapun ia pergi saat kita dalam kandungannya
lebih kurang selama 9 bulan lamanya.
Begitu indahnya gambaran kasih sayang yang diberikan
oleh seorang ibu kepada anaknya. Ia memberikan apapun agar anaknya hidup layak
dan bahagia. Apakah kita berfikir ketika ia berikan segalanya untuk kita, ia
curahkan semua perhatiannya untuk memikirkan kebutuhan kita, sang ibu
mengharapkan balasan kita? Sama sekali tidak, jikapun ada ibu yang terkadang
meminta sekedar kebutuhannya itupun tidak seberapa, dan itu memang kewajiban
kita sebagai seorang anak. Pernahkah kita mendengar dalam ajaran Islam yang
mulia, bahwa semua harta yang kita miliki adalah hak orang tua kita?
Kasih sayang ibu memang tidak terbatas. Mungkin bagi
sebagian kita yang telah merasakannya dan ada yang sama sekali tidak sadar akan
besarnya kasih sayang seorang yang mulia ini. Masih ingatkah kita saat kita
masih seorang bocah nakal yang sering kali merepotkannya, ia mungkin marah,
tapi bukan berarti itu dapat mengurangi kasih sayang nya kepada kita. Ia marah
karena kita melakukan sesuatu yang salah, adalah salah satu bukti bahwa ia sedang
menyayangi anaknya.
Kasih sayang ibu tidak mungkin dapat kita bayar
sampai kapanpun, ia adalah hutang yang tak mungkin pula dapat kita lunasi
sampai kita mati. Saat kia dalam kandunganya, ia adalah yang paling merasakan
kesusahan karena kita. Tidur tidak nyenyak, kemana-mana berjalan dengan perut
yang berat, tidak boleh makan ini dan itu serta tak jarang harus makan makanan
yang tidak ia sukai.
Pada saat melahirkan tiba, penderitaan ibu untuk
memperjuangkan kelangsungan hidup kita harus dilaluinya. Saat seorang ibu
melahirkan anaknya, merupakan saat-saat ketika ia harus berhadapan dengan
keadaan yang mengancam jiwanya untuk melahirkan kita. Ia harus menghadapi
kesakitan yang luarbiasa agar kita lahir kedunia.
Pada saat anak masih bayi, penderitaan ibu belum
selesai. Setiap malam harus bangun untuk mengganti popok, menyusui, dan
menidurkan si bayi. Belum juga terlelap lama, jika si kecil bangun, maka ibu
harus ikut bangun untuk melayani kebutuhan si kecil. Begitu seterusnya hingga
anak dapat hidup mandiri. Bahkan, ketika anak sudah besar dan mandiri-pun kasih
sayang ibu tidak pernah surut atau berkurang. Mereka tetap menyayangi
anak-anaknya, melalui cucu- cucunya.
Seorang ibu malakukan semua itu dengan penuh kasih
sayang tanpa disertai harapan mendapat balasan. Seorang ibu adalah ia yang
senang ketika kita senang, ia akan sedih ketika kita mendapatkan kesusahan.
Jika kita sakit, ia adalah orang yang paling mengkhawatirkan kita. Itulah
diantara kasih sayang ibu terhadap anak-anaknya.
Ibu yang
Mustajab Doanya
Didalam Islam, ada salah satu doa yang dikatakan Mustajab adalah
doa dari seorang ibu. Ia adalah orang yang berdoa tanpa mengharapkan balasan
dari anaknya. Oleh karena itu, jika kita mengharapkan keberhasilan dan kebaikan
senantiasa menyertai kita dimanapun dan apapun usaha yang kita lakukan, maka
mintalah doa serta restu dari ibu kita jika memang ia masih ada. Tatkala kita
mendapatka restu serta doanya, maka itu adalah peluang serta asset berharga
yang kita punya.
Sebaliknya, jangan sekali-kali kita menyakiti hadi
seoang ibu. Jika seoang ibu telah murka karena kedurhakaan yang dilakukan oleh
anaknya, maka tatkala ia berdoa keburukan untuk anaknya karena kedurhakaan sang
anak kepadanya, maka ini adalah mala petaka yang sangat mengerikan yang tidak
bisa kita bayangkan akibatnya. Semoga kita bukan termasuk anak-anak yang durhaka kepada orang tua kita.
Ada
pepetah, benarkah surga itu ada ditelapak kaki ibu
Sering kali kita mendengar kata ini, “Suraga ada
ditelapak kaki ibu” benarkah itu, derajatnya lebih baik satu tingkat di
bangding ayah, terlepas dari perselisihan tersebut, (walalohua’lam) jika
dilihat dari segi makna tidak lah salah karena besarnya kasih sayang seorang
ibu dan begitu tinggi kedudukan seorang ibu bagi kita.
Kaki adalah organ tubuh yang paling rendah bagi
manusia, artinya kita harus senantiasa merendahkan diri kita tatkala kita
didepan ibu dan ayah kita. Melembutkan suara saat berkata dan
tidak membentak keduanya. Bahkan dalam Al Quran dijelaskan pula, bahwa seorang
anak bukan hanya tidak diperbolehkan membentak kedua orang tuanya, bahkan ia
tidak boleh mengucapkan perkataan “ah” sekalipun tatkala salah satu atau kedua
orang tuanya memerintahkan sesuatu selain bermaksiat kepada Alloh.
Oleh karena itu, jika kita inginkan kebahagiaan dunia
maupun di akherat, maka hendaklah kita senantiasa memperhatikan sikap kita
kepda ibu dan ayah kita. Kasih sayang seorang ibu dan seoang ayah, adalah
keniscaaan yang tak dapat kita baikan. Jikapun Alloh takdirkan kita tak sempat
lama bersama mereka, kita masih bisa panjatkan doa atau bersedekah untuk
keduanya. Semoga dengan banyaknya kita berdoa atau bersedekah yang kita tujukan
untuk mereka, hal ini akan menjadi penolong mereka dan meringankan beban ibu
dan ayah kita diakherat kelak. Wallohua’lam.
Penanggung Jawab seluruh
update berita: Supriyanto alias Pria Sakti/ ilyas Direktur Eksekutif Jejak
Kasus, Kantor I. Jejak Kasus: Jalan Raya
Kemantren 82, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa
timur. Kantor II Harian Jejak Kasus dan NGO HDIS Jalan Sriti 13 Perum Puskopad
Sooko Mojokerto, Jatim. Email: direskrimumjejakkasus@yahoo.com kontak:
082141523999. PIN BB Pengaduan/ Info untuk berbagi 59B9D9CE. (Pria Sakti).