Lebak Banten, www.jejakkasus.com
- Menindaklanjutkan dugaan kasus iwan selaku penimbun bahan baku beracun BBM
jenis solar pada tanggal 15 Desember tahun 2014, yang di duga di backingi oleh
oknum polisi yang bernama saeful,
Cerita David Roman Bin Andreas Roman, selaku korban dan
saksi mata penimbun BBM jenis Solar, David adalah selaku warga yang saat itu mengetahui
mobil yang memuat Solar ilegal, dan David mengikuti mobil yang bermuatan BBM
solar ilegal yang arahnya menuju ke sebuah galian c, namun sebelum sampai ke
galian C, mobil saya di pepet oleh tiga motor dan mobil, saya berhenti tiba
tiba mobil saya di tabrak dari depan pake motor ternyata si penabrak yang punya
BBM solar ilegal.
Maka terjadilah cekcok mulut, saya di marah, marahin sama
si pelaku (iwan) kenapa kamu ikutin mobil saya jawab, David menjawab, saya wajib mengikuti mobil bapak
karena mobil bapak membawa BBM Solar ilegal, ucapnya kepada Jejak Kasus.
Lebih Lanjut pelaku masah terus ngoceh ke saya dan mengajak
saya ke polres, namun David bilang ayo ke polda juga ayo, tidak lama kemudian
tiba tiba ada teman teman yang mendengar lagi ribut di jalan datang melerang,
sambil mengatakan musyawarahkan hasil nya si pelaku penabrak, tambahnya lagi ke
Jejak Kasus.
Iwan si penimbun BBM solar awalnya bersedia menggantikan kerugian
untuk biaya perbaikan di bengkel, kita janjian besok pagi ketemu di bengkel,
sampai mobil di perbaiki orangnya tidak datang datang, saya telpon dari pagi
sampai siang juga tidak ada jawaban, kemudian sekitar pukul 1 siang saya telpon lagi, telpon di angkat tetapi
bukan iwan pelaku yang angkat, namun orang lain alasannya yang punya handpone
tidak ada lagi, pergi ke kampung sakit, (dalam hati saya merasa mereka sudah tidak
benar).
Saat itu saya bingung mau bayar ongkos bengkel tidak punya
uang untung yang punya bengkel perhatian katany tidak apa apa, nanti kalau sudah
ada uang pengganti dari pelaku baru di bayar, beberap hari kemudian saya jual
handycam untuk membayar bengkel, pada saat selesai mobil di perbaiki saya dan teman
teman alngsung melaporkan ke polres rangkas lebak banten.
Awalny saya di persulit katanya tidak punya saksi kita
keluar dari ruangan terus kita konfrmasi ke ketua ppwi jawab beliau kamu masuk
lagi dan katakan kamu sebagai saksi korbanny, kita masuk lagi dan saya lngsung
di minta keterangan saya jelaskan kronologinya, beberapa bulan kasus saya dalam
pnyelidikan, saya dapat surat dari polres bahwa kasus lagi dalam pnyelidikan, selama
jalan 10 bulan baru 1 x saya terima surat dari polres, sekian bulan berlalu
saya datang ke polres lebak dan di kasih surat bahwa kasus saya di limpahkan ke
lakalantas, saya diam sejenak.
Semenjak menerima surat pelimpahan ke lakalantas saya ikutin
prosedur pihak kepolisian, hampir sebulan saya tidak ada kabar dara polres, akirnya
muncul kasus baru lagi, saya di telpon oleh seseorang dan ternyata temennya si
pelaku penabrakan (iwan) yakni seorang polisi polres lebak, ceritanya begini, saya
di telpon, saya tanya maaf dengan
siapa" saya saepul" polisi, ada
apa pak saya mau ketemu mau ngobrol masalah iwan.
saya jawab oh gitu pak, kapan? Saipul menjawab, besok. Saya
jawab ok. Ternyata besok nya di batalin mereka tidak mau ketemu, tiba tiba
mereka telpon lagi, besok nya lagi kita ketemuan, kira kira pukul 19.30 wib, di
papanggo citeras, dan saya ajak teman teman supaya ada saksi.
waktu itu saya sama temn teman datang lebih duluan, mereka
datang dengan mengendarai mobil kijang, dan saipul polisi turun dari mobil
menggunakan baju preman samperin kita saya salaman duduk ada kira kira 10 menit
ngobrol masalah iwan, tidak lama saya lansung di tonjok sampe tiga kali
pukulan, pertma saya masih duduk, pukulan ke dua dan 3 saya posisi suda berdiri,
saya bilang kenapa mukul saya, salah saya apa si polisi (saepul) ngoceh terus
ke saya terus tmn teman saya merelai si polisi, tidak lama tiba tiba si iwan
turun dari mobil membawa GOLOK mengejar saya, hingga saya lari mnghindar ke
mobil naik, itu saja mobil saya di pukul ma si saepul dekat pintu dan si iwan depan
mobil hadang pakai batu.
Akhirny kita lolos pergi dari tkp dan langsung melaporkn lagi
ke polres, atas kejadian pemukulan oleh polisi saepul, setelah itu saya dapat
ancaman teror dari mereka, sms ngancam ada di simpan.info beberapa bulan yang lalu,
saya dapat menurti penyidik berkas sudah di kirim ke kejaksaan tetapi sampai
saat saat ini 24 oktober 2015 belum menerima surat panggilan dari polres atau
kejaksaan, Ucap David keredaksi Jejak Kasus, Kejadian perkara pada tanggl 15
desember 2014 malam, namun masuk laporan polres tanggl 16 desember. 2014.
Supriyanto
Alias Pria Sakti Pimpinan Pusat NGO HDIS menyayangkan adanya tindakan oknum
polisi saepul selaku oknum polisi yang di duga memBackingi, bahkan terlibat sebagai
pelaku tindak kejahatan 351 jo 170 KUHP tentang Penganiayaan danPengroyokan.
Belum lagi masalah penimbun bahan baku solar bersubdi, seharusnya pimpinan tertinggi
kepolisian Polres Lebak Banten, memproses nya sesuai prosedur hukum Iwan dengan
sangsi Undang-Undang No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas).
dan Saepul tentang UU kedisiplinan Polri.
Berita di angkat supaya Kapolda Banten, Kapolri, dan Kompolnas mengetahui
tindakan Saepul oknum anggota Polisi yang bertindak arogansi namun oleh Pihak
Polres Lebak seakan kasus tersebut Mandul.
Penanggung Jawab Posting: Supriyanto alias Pria Sakti/ ilyas
Direktur Eksekutif Jejak Kasus, Kantor I. Jejak Kasus: Jalan Raya Kemantren 82, Desa Terusan,
Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa timur. Kantor II Harian
Jejak Kasus dan NGO HDIS Jalan Sriti 13 Perum Puskopad Sooko Mojokerto, Jatim.
Email: direskrimumjejakkasus@yahoo.com kontak: 082141523999. Bersambung. (Pria
Sakti).