www.jejakkasus.com - Kriteria istri
Shaleha: 1. beriman kepada Allah dan Kepada hari akhir, 2. menyeru kepada yang
ma’ruf dan menjauhkan dari yang mungkar dan 3. mereka selalu berlomba pada
jalan yang terbaik di garda terdepan, 4. Menjaga kehormatannya ketika suami tidak
ada di rumah.
QS 24; 26 (tentang jodoh)
Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh
mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).
Membentuk
keluarga itu berkaitan dengan:
- Ibadah
Karena nikah
itu diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah. Orang yang sudah siap nikah jangan
sampai gagal menikah hanya karena tidak punya uang. Kehidupan dan ematian yang
paling buruk adalah mereka yang membujang (baik laki-laki ataupun perempuan).
Rasulullah SAW memberi nasihat pada para pembujang : HR Imam Bukhari dll
Wahai para
pemuda (i) barang siapa diantara kamu apabila sdah mampu maka segeralah
menikah. Maaka sesungguhnya menikah itu dapat menundukkan pandangan mata.
Untuk
menahan syahwat adalah berpuasa.
- Dakwah
QS An-Nur ;
32 memerintahkan orangtua untuk terutama bapak untuk menikahkan anaknya. Harus meniru
tawakal burung, mencari rizki hari itu dan dihabiskan hari itu juga (tidak
pernah menabung). Tetap semangat dan menghadapi kehidupan dengan semangat dan
menghadapi kehidupan dengan keyakinan. Harta yang paling berharga adalah
istri yang solehah. QS 3;114 Ã tentang cirri” istri solehah
Wanita yang
solehah mendapat jodoh yang soleh. Persiapan yang wajib diperhatikan menjadi
hamba Allah yang solehah.
Calon suami
baiknya mencari yang bisa menjaga dirinya dan menjaga istri dan keluarganya,
harus faham fihkul ahkam dan fihkul dakwah.
Jangan
menggampangkan ataupun meremehkan, biasakan syuro, saling mengerti dan
menghargai.
Laki” yang
baik: Kuat, Amanah, Soleh.
- Kewajiban laki-laki sebagai suami (menjadi hak istri)
Bila sudah
siap (dalam arti maknawi) maka diperbolehkan untuk nadzor (melihat).
Kewajibannya:
- Menjaga dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka
Bagaimana
menjaga keluarga, yaitu perintahkan keluargamu sebagaimana Allah memerintakan
dan melarang keluarga sebgaaimana Allah melarang. Suami harus menjadi seorang
hamba Allah yang bisa membawa istri dan keluarganya serta dirinya ke surga.
- Memberikan nafkah yang halal dan toyib (etos kerja, akhlak kerja, semangat, etika kerja yang halal)
Calon istri
yang baik tidak neko-neko meminta mahar yg mahal, karena mahar adalah nafkah
pertama. Sebaik-baik mahar adalah yang paling tidak memberatkan suami -> itu
bagi istri. Namun bagi suami, mahar yang paling baik adalah yang terbaik untuk
istrinya. Dalam ta’aruf sang wanita harus bertanya tentang pekerjaan dan
gajihnya (berhak). Jangan melihat semata” karena kerluarganya. Bukannya tidak
boleh, tapi pertimbangkanlah yang terbaik untuk mu dari ke 4 pilihan (QS
An-Nisa; 34):
Kecantikan, Hartanya, Agamanya.
- Mempergauli istrinya dengan cara yang ma’ruf
Implementasinya
sebagai calon: dilihat dari akhlak saat berinteraksi dengan siapapun (lembut,
halus, sopan dan tidak suka main tangan).Ikhwan yang memahami fihkul dakwah:
cenderung santun dan kata”nya baik , lembut serta sopan.
- Kewajiban wanita sebagai istri
- Orang” yang taaT pada suami dijalan Allah.
- Kedaulatan Allah ada pada hatinya
Bukan
seorang wanita yang gamapangan, murahan yang mau diajak oleh ikhwan
semanrangan, tapi harus punya harga diri yang diukur dari ketaatannya kepada
Allah SWT. Harga Diri bukan karena materi tetapi karena Allah.
Rasulullah
berkata: Keberahan
suami – istri saat sebelum subuh sudah bangun (QS 4; 34)
- Memelihara dirinya
Terutama
pada saat suaminya tidak ada. Berkaitan dengan interaksi dengan habluminannas,
setinggi” apapun cita” kita sang istri harus disinergikan dengan
suaminya(sekufu).
Wanita
beriman harus mempunyai kompetensi dan komunikasi. Kompetensi (untuk mengisi
waktu luang) dan komunikasi (membuka peluang).
- Bisa menjadi patner suami di jalan Allah. Dalam Al-Qur’an: wanita seperti ladang yang subur dan laki-laki adalah penanam yang baik. Wanita solehah adalah wanita peranak, subur, sehat dan memelihara kesehatan serta kesuburannya. Subur secara fisik:Tubuh wanita akan semakin sehat jika dia banyak melahirkan anak. Subur secara maknawi: artinya seorang istri yang solehah senantiasa mendengarkan nasihat suaminya dan menjadi wanita penurut karena Allah (selama yang diperintahkan suaminya tidak menyimpang dari syariat islam dan selama nasihatnya untuk mendekatkan diri kepada Allah)
- Kewajiban bersama
3 pertemuan
utama:
1)
pertemuan biologis untuk menghasilkan anak yang soleh dan solehah. Agar
menghasilkan anak yang soleh dan solehah sudah maka gen yang dibawa setidaknya
dari ibu bapak yang soleh dan solehah juga. Saat proses berlangsung ada hal-hal
yang harus dilakukan secara ma’ruf, tidak semata-mata untuk memuaskan nafsu
saja. Seorang muslim yang bertaqwa melakukan segala hal dengan landasan
mengharap berkah dan ridho Allah, begitupun saat proses menghasilkan anak yang
soleh dan solehah. Mulai dari pertemuan biologis, dalam kandungan, saat
melahirkan, ketika mengasuh dan mendidik balita, serta memperhatikan tumbuh-kembang
anak hingga menjadi menusia yang bertaqwa.
2)
Ukuran suami istri bagaimana bisa diajak bekerja sama dalam diskusi, syuro dan
dihadapkan dengan berbagai hak dan kewajiban yang menyertainya. Tidak saling
egois dan ingin menang sendiri, karena muslim yang berakhlak mulia mengatahui
cara yang baik untuk berinteraksi dan menjunjung hak-hak yang harus dipenuhi
pada sesama muslim secara umum.
3)
Bekerjasama dalam membina umat untuk berdakwah dijalan Allah SWT.
- Ketika sudah menikah idealnya
- Ibadahnya meningkat
- Kinerja dakwahnya meningkat
- Aqidah meningkat
Mahar adalah
nafkah pertama yang diterima wanita dari suaminya. Suami yang baik akan
menanyakan pada sanng istri, mahar apa yang dia inginkan. Istri yang tidak
ingin kalah baik dari suaminya akan meminta mahar yang tidak akan menyusahkan
suaminya. (Subhanallah indah buka pemandangan ini, mereka saling memberi yang
terbaik).
3/1/14
3/1/14
Ingat kisah
nabi Yusuf AS yang jebak oleh julaikha dalam kamar terkunci. Nabi Yusuf adalah
seorang yang ikhlas dan tulus hanya orang yang ikhlas yang diberikan kemampua
untuk menjauhi gangguan itu. Iblis berkata : Ya Tuhanku oleh karena Engkau
telah memutuskan aku sesat, maka aku akan menghiasi dipermukaan bumi dan aku
akan benar” menyesatkan mereka. (ayat 14 15). Kecuali hambaMu yang ikhlas.
Penanggung jawab,
Supriyanto alias Pria Sakti / ilyas: Direktur Ekeskutif Jejak Kasus/ NGO HDIS
Pusat Mojokerto, Jatim. Harapan Jejak Kasus www.jejakkasus.com – mengajak seluruh
lapisan masyarakat dari kalangan bawa hingga atas, dapat ikut berpartisipasi,
berbagi informasi, tentang info penyimpangan APBD/APBN/Penyalahgunaan wewenang
jabatan/pemalsuan dokumentasi negara serta lainnya, turut serta menyampaikan
gagasan atau angan angan, ide-ide yang bersifat membangun, untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.Beralamatkan: Jalan raya Kemantren 82, Terusan, Gedeg, Mojokerto, kode pos. 61351 Jawa timur. Kontak person: 082141523999, terima kasih sudah berpartisipasi, berbagi dengan kami. untuk mengetahui berita hukum dan kriminal jejak kasus, Klik di sini www.jejakkasus.com. (Pria Sakti).