Friday, October 3, 2014

MUSHOLLA DI TEMPAT NAJIS, KPN BWI DILAPORKAN KE POLDA

Banyuwangi, www.jejakkasus.info- Dampak Penodaan Agama Islam oleh penyalahgunaan kekuasaan KPN BWI Kurnia Yani Darmono,SH,MH semakin hari semakin meluas seolah-olah tidak mau ketinggalan dengan hujatan rakyat kepada DPR atas RUU Pilkada yang semakin hari juga semakin mewabah. Akibat ngototnya KPN Bwi yang tidak mau mengembalikan musholla ke asalnya, kegeraman dan hujatan masyarakat Banyuwangi  semakin menjadi jadi. 
Saleh, salah seorang pengunjung mengeluhkan, ‘ Ini kelakuan paling tidak masuk akal. Masak Mas, musholla yang dulu bagus, ada tempat imamnya, wudhlu nyaman, luas, dijadikan tempat buku. Selanjutnya  Saleh yang melihat jalannya demo intelektual meenyesalkan sikap bandel KPN Bwi, ‘ Kok ada ya kepala hakim seperti itu. Pinter berbohong.  Saya tanya sama pegawai-pegawai, kenapa mushollanya jadi tempat buku, mereka  mengangkat pundak sambil memonyongkan bibir. Wah, ini ada yang tidak beres’ ungkapnya ketika ditemui wartawan Jejak Kasus pasca demo KPJ Laskar Putih bubar.

Tidak hanya Saleh, Zulkifly salah satu pengunjung sidang  juga mencibir, ‘Kepala hakim kok tidak ngerti aturan. Sudah tahu Rumah Allah malah dipake perpustakaan, apa nggak takut Azab ? Orang Besar kok memberikan contoh buruk sama masyarakat.’ Sambil jalan menuju Masjid Ahmad Dahlan yang berada tidak jauh dari PN Banyuwangi, Zulkifly menghujat, ‘Orang kalau sudah keblinger ya begitu. Enak-enak musholla di atas malah dipindah ke  pos kamling di  pasar subuh. Tahu kan Mas gimana gaduhnya pasar subuh? Ya seperti itu musholla PN Sekarang. Pernah ibadah gak dia itu? Dasar manusia gak jelas’.

Sementara itu, dalam orasi menghadapi demo intelektual KPJ Laskar Putih yang dipimpin Yunus Wahyudi, KPN Bwi Kurnia Yani Darmono menyatakan bahwa ide menggusur musholla bukanlah idenya melainkan dampak dari kedatangan pejabat MA yang meminta PN Bwi menyiapkan ruang sidang anak. Adanya gerakan demo intelektual 22 September 2014, KPN Bwi menjanjikan saat itu juga akan melapor ke pimpinan MA. Mbah Waris  yang melihat VCD diputar langsung nyelethuk, ‘Orang jahat kalau bingung, ngomongnya ngawur.

Apa hubungannya mengoper musholla menjadi perpustakaan dengan kedatangan pejabat?  Kalau VCD ini sampai diputar di MA, apa gak ngamuk pejabat yang datang ke PN Bwi waktu Itu.  Mau cari  kambing hitam gak pakai otak, kalau ada VCD nya begini, mau bilang apa lagi. Ketua Pengadilan  kok  bayarannya saja yang kualitas, ngomongnya kacau. Kalau jaman Belanda dulu, wes tak mimis dia itu. Ngotor-ngotori negoro’ . Ocehan Mbah Waris yang pensiunan tentara jaman Jepang itu. Tentu saja membuat pengunjung  warung kopi tertawa.  Jadilah diskusi antar usia di warung kopi mejadi hangat. Topiknya hujatan penuh kepada KPN Bwi.

Adanya  informasi  bahwa ruang  perpustakaan  yang dijadikan musholla  ternyata berada tepat di bawah WC lantai 2. Sementara kondisi WC sering rembes. Wartawan JK  segera meluncur ke PN Bwi  mericek berita tersebut dan dibenarkan oleh salah seorang karyawan yang tidak mau disebutkan namanya. ‘Tolong Mas, nama saya dirahasiakan. Ketua yang sekarang arogannya luar biasa, bahkan teman saya diancam juga. WC itu rembes ke bawah, makanya sejak dipindah, saya tidak pernah shalat di kantor, masak saya bersujud kepada Allah di ruang najis?!’

Karyawan lain yang juga tidak mau disebutkan namanya menyampaikan bahwa ketika usahanya menghalangi pengoperan musholla berbuntut ancaman, dia curhat situasi kantor kepada  mantan KPN Bwi sebelumnya, ‘Pak Made Hindu. Dia kecewa dengan kebijakan Pak Ketua sekarang. Kenapa harus mengusik musholla, tempat lain masih ada dan bisa dikondisikan untuk ruang sidang anak’. Karyawan itu juga menegaskan, bahwa  usulan  rehab gedung membutuhkan kegigihan.  Dari 36 usulan PN se Indonesia, hanya 4 yang usulan rehabnya dikabulkan termasuk PN Bwi., ‘Rehab gedung dan penyediaan musholla itu perjuangan  Pak Haji Ridwan,Mas. Teman-teman di sini tahu bagaimana jerih payahnya Bapak untuk mendapatkan rehab waktu  itu. “  

Tanpa dimintai pendapat, karyawan itu mencurahkan uneg-unegnya, ‘Kalau Pak Ridwan dulu karyanya nyata,  PN Bwi bisa megah seperti sekarang, ya berkat perjuangan Bapak. Meskipun tidak sempat menikmati, tapi karyawan di sini tidak pernah melupakan beliau. Orang baik, pada karyawan sangat mengayomi, bertolak belakang dengan yang satu ini, angkuh dan sombongnya gak ketulungan”. Ketika ditanya, bagaimana sikap karyawan Bwi ketika ada demo KPJ Laskar Putih, sontak di menjawab, ‘Yo seneng to Mas. Semua bersorak cuma diam. Kapan ya Pak Ketua ini segera keluar dari Bwi, suasana kantor sangat tidak nyaman. Tidak seperti dulu-dulu.’

Mendapati kondisi bahwa tempat sholat sekarang berada di bawah WC bocor,Helmii meradang. Aktifis muda Banyuwangi itu menyatakan,’ Dunia kalau sudah dipimpin manusia-manusia dholim, hukum ke-tauhid-an  tersingkir oleh ambisi dunia. Seperti yang saat ini terjadi di PN Bwi, KPN yang seharusnya memberikan kenyamanan pelayanan termasuk sarana ibadah, ini malah terbalik. Sungguh mengenaskan Lembaga Peradilan dihuni hakim seperti itu. Mana Ketua lagi’.Selanjutnya Helmi juga menegaskan bahwa KPN Bwi akan segera menuai atas badai yang ditanam. Helmi menyampaikan bahwa tindakan KPN Bwi sudah di luar batas peri kemanusiaan. Menurut Helmi, memindah musholla ke ruang yang lebih buruk saja sudah merupakan pelecehan, “Apalagi ini ke tempat najis. Ini sudah bukan perbuatan manusia. Sudah sangat jauh langkah KPN Bwi menodai agama Islam’, Tutur Helmi dengan suara tertekan menahan amarah. Aktifis Banyuwangi yang selalu aktif memberikan pendampingan pada kaum buruh itu menyesalkan sikap bandel KPN Bwi yang tidak mau mengembalikan musholla ke asalnya , ‘Lihat saja orang itu. Tidak lama lagi azab Allah pasti datang. Azab yang tidak bisa diukur sakitnya oleh manusia.’

Ledakan kemarahan juga dilontarkan oleh Yunus, Ketum KPJ Laskar Putih. Dia menyesal baru mengetahui bahwa musholla PN Bwi yang baru beratap najis. Dia menyatakan, kalau saja tidak menaruh rasa hormat kepada pembinanya, dia sudah menghajar KPN Bwi dengan kepalan tangannya. ‘Biadab  benar Yani Darmono. Ini sudah pelecehan hebat agama saya.  Masak Rumah Allah digusur di tempat najis. Bertaruh nyawa bagi saya tidak masalah, Syurga jaminannya. Bukan hanya saya, siapapun yang merasa Islam sebagai pegangan hidup, pasti siap berjihad meski harus meregang nyawa.’  Menurut Yunus yang  di- amini Helmi, alasan KPN Bwi akan konsultasi  dulu ke pimpinan MA, adalah kelicikan yang sangat mudah dibaca.’ Mana mungkin KMA memerintahkan penggusuran musholla . Keterlaluan Yani Darmono itu.   Wajahnya saja sudah kelihatan tidak beres, apalagi lidahnya. Kalau bukan karena Bunda, sudah tak kerahkan ribuan masa Islam gempur PN Bwi’.

Usut punya usut, ternyata perempuan yang mampu menjinakkan keganasan Yunus dkk. dalam berprinsip adalah mantan Kabag Humas Pemkab Banyuwangi era Bupati Ratna. Yunus menyatakan bahwa dia dan kawan-kawannya sangat menghormati Bos Kendedes FM itu karena sikap konsekwensinya tinggi. “Bunda wanti-wanti, cari motif penggusuran itu. Syukur kalau bisa dari KPN sendiri. Bunda akan kirim beberapa fotografer buat abadikan demo kamu, tapi jangan arogan, tunjukkan kualitasmu sebagai putra Kyai Besar. Sakjane  Mas, saat mendengar orasi Pak Kurnia  yang ga jelas itu, tangan ini sudah mau nonjok saja, Cuma karena sudah digaris keras sama Bunda,  ya sangat terpaksa menekan kemarahan.’ 

Menurut Komandan Laskar Putih yang terkenal garang bila melihat kaum lemah teraniaya itu, dia belajar banyak dari  mantan guru SD dan dosen itu. Di mata Laskar Putih, sosok perempuan dengan lima cucu itu luar biasa., “ Mana ada orang Indonesia yang rela kehilangan jabatan mundur dari PNS kalau bukan Bunda. Ternyata apa,Mas? Barisan pejabat angkatan Bunda masuk  penjara semua”. Pujian Ketum KPJ Laskar Putih memang tidak berlebihan, tidak ada orang Bwi yang tidak mengenal namanya Satiyem. Garis kerasnya terhadap penyimpangan-penyimpangan hukum tanpa mempedulikan siapa yang dilawan, menciptakan kekaguman terutama dari kalangan bawah. Banyak kebencian tercipta dari kalangan-kalangan tertentu terutama kaum yang sudah biasa menjadi ‘perampok berdasi’.

Ketakutan berbenturan dengan’ Ratu Selatan’(istilah populer Satiyem ) di kalangan wartawan sangat mewarnai aroma ‘Kaum Sepatu’ di Banyuwangi. Ketua Asosiasi Perempuan Banyuwangi (APB)  itu juga menimbulkan iri terutama perempuan yang merasa tidak mampu bersaing.  Di saat beberapa perempuan dengan berbagai cara bahkan rela jadi apapun demi berburu tempat empuk, Satiyem justru enjoy dengan statusnya sebagai istri dan nenek dari lima cucunya. Berbagai partai menawarinya menjadi caleg bahkan semua biaya ditanggung sponsor, Satiyem menolak keras. ‘Buat apa terhormat jadi politisi kalau di akhirat jadi penghuni neraka.” Prinsip itulah yang membuat keseganan kawan dan lawan pada Bos Kendedes FM itu.

Yang bikin heran  adalah intuisi Satiyem jarang meleset termasuk perintahnya kepada Laskar Putih dan perwakilan beberapa pondok pesantren Bwi menjalankan demo intelektual di PN Bwi. Yunus menjelaskan, setelah demo, mereka bersama-sama menemui Satiyem meminta petunjuk lebih jauh. Setelah melihat hasil rekaman, Satiyem menjelaskan kepada mereka bahwa orasi KPN Bwi itulah yang ditunggu. Menurut Yunus, dari orasi Kurnia Yani Darmono, Satiyem bisa menunjukkan point-point dimana kualitas KPN Bwi ditunjukkan. Menurut Yunus, Satiyem menjelaskan bahwa KPN Bwi telah memberikan jawaban sendiri atas perbuatannya. “Kalian dengar orasinya, ide penggusuran musholla bukan dari dirinya tetapi berawal dari kedatangan pejabat MA ke PN Bwi.  Coba kalian bayangkan, apa yang akan terjadi  kalau VCD ini sudah sampai ke tangan MA?  Terima  tidak yang bersangkutan dijadikan kambing hitam penodaan agama? Belum nanti kalau dikonfrontir dengan karyawan yang tahu persis ngototnya KPN Bwi waktu itu? Itu salah satu alasan kenapa Bunda melarang kalian melakukan gerakan masa besar-besaran.’

Dihubungi melaui HP, Satiyem membenarkan sengaja melarang Yunus mengerahkan masa. Satiyem menyatakan, ‘Kalau hanya mau mencabut sebatang rumput, gak perlulah mengusik batang-batang padinya,  rugi.” Menurut Satiyem, penodaan agama hanya dilakukan KPN Bwi Kurnia Yani Darmono, bukan kesalahan lembaga peradilan. Karena hanya KPN Bwi pelakunya dengan dukungan Jamuji, cukup mereka berdua saja yang wajib mempertanggungjawbkan perbuatannya.

Satiyem menegaskan bahwa, mengerahkan massa cuma untuk dua orang yang sudah jelas tindak pidananya adalah perbuatan sia-sia dan hanya akan mencemari lembaga peradilan. Dia menegaskan bahwa menjaga  kewibawaan lembaga peradilan adalah tugas setiap warga negara, bukan tugas hakim semata. “Kalau menjaga kewibawaan Lembaga Peradilan hanya menjadi tugas hakim, terus hakimnya seperti Kurnia Yani Darmono dan Jamuji, mau jadi apa negara ini?

Satiyem menyampaikan bahwa membawa KPN Bwi ke ranah pidana adalah cara terbaik dalam proses pengadilan rakyat, ‘Wong sudah jelas KPN Bwi melakukan tindak pidana pasal 156a KUHP, buat apa  mengerahkan massa, kasihan lembaga peradilan kita. Dilaporkan saja ke Polda.’, Mantan dosen sejarah yang sangat menikmati keluarganya itu menegaskan bahwa orang seperti KPN Bwi itu sangat membanggakan jabatan sehingga kerap bersikap arogan. Menurut Satiyem, dengan dilaporkan ke Polda, Kurnia Yani Darmono akan mengalami babak baru yang mengerikan. “ Past Power Sindrome  bakal memberatkan hari-harinya.’  

Selanjutnya, Satiyem memberikan pengarahan KPJ Laskar Putih mewakili masyarakat Islam Bwi membuat pengaduan dan tuntutan hukum terhadap KPN Bwi dan Jamuji ke Polda. Pencipta lagu ‘Tembang Hakim” yang saat ini sedang peoses finishing itu  menambahkan,” Pelaku jelas, perbuatan ada, Bukti cukup, saksi banyak, tinggal menyusun  surat pengaduan saja selesai. Penyidiknya ya tidak perlu kerja keras, kebutuhan BAP sudah terpenuhi. Sebagai hakim, dia sudah tahu mau kemana endingnya dengan fakta seperti itu’. Yunus membenarkan telah siap mengirim pengaduan dan tuntutan hukum ke Polda Jatim  pertanggal 01 Oktober 2014 dilengkapi dengan VCD.  .

‘Yang pasti, surat pengaduan ini kami kirim melalui 3 jalur, fax, email dan post. Mencabut rumput bandel mas, Bunda bilang gak boleh merusak batang padinya’. Ungkap Yunus mengakhiri pembicaraan. Satiyem pun merasa lega kader-kader binaannya pelan tapi pasti telah mengikuti jejaknya. “Saya bangga. Mereka sekarang tidak sekedar memiliki  keberanian dan  power besar , tetapi sudah melengkapi kehebatannya dengan langkah hukum yang tepat. Mereka selalu berusaha belajar hidup secara benar dalam arti agama, beda dengan manusia-manusia pencari pembenar buat sangune neraka.

Begitu tergeser jaman, STROKE gak mati-mati”. Kata  Cover Depan edisi ini  dengan gaya khasnya,  bicara tanpa beban dan ketika disinggung soal pemalsuan  data penerbitan IMB PT Semen Gresik  oleh oknum pejabat pemkab bwi , “Santai saja, putusan pra peradilan sudah di tangan. Gak akan bisa kemana. Mau mbayari tanah yang dihilangkan datanya  pada IMB? Kasep wes..., gak ada cerita transaksi bisa hapus tindak pidana. Apalagi sudah  pra peradilan, No Way... Jendral Sutarman butuh prajurit sejati, gak manut aturan? Minggir.  Apalagi memasuki Era Jokowi. Insyaallah nilai ayah sebagai Ajudan Presiden Soekarno  yang masih hidup, cukup berlaku bagi Bu Mega. Kalau wes  tak kasih signal begini penyidik mau main-main, ya hancur seperti Kurawa”. 

Tutur putri mantan Pasukan Kopasus Mayjen  TNI Tjuk Soeroso (purn.) mengakhiri pembicaraan. Sudah bukan rahasia lagi bila  Satiyem  keras dan bengis, bahkan sahabat karibnya sendiri mantan Bupati Ratna Ani Lestari dibiarkan di penjara akibat berseberangan prinsip, apalagi orang lain. Ada filsafat Jawa , di dunia ini ada tiga manusia yang tidak boleh dilawan:1. Manusia edan ( tidak pernah takut),2.  Manusia  Kaya ( Selalu bersyukur ) dan 3.Manusia Kuasa (Sulit ditakhlukkan karena lurus agama,lurus hukum), dan Si Ratu Kidul ini memiliki ketiga-tiganya.  (Ted,JK).

0 comments: