Saturday, October 24, 2015

Kasus Korban Penganiayaan David Roman Di Aniaya Saepul Polisi Lebak Banten Bekingi Iwan Penimbun BBM Solar Ilegal’ Mandul.



Lebak Banten, www.jejakkasus.com - Menindaklanjutkan dugaan kasus iwan selaku penimbun bahan baku beracun BBM jenis solar pada tanggal 15 Desember tahun 2014, yang di duga di backingi oleh oknum polisi yang bernama saeful,
Cerita David Roman Bin Andreas Roman, selaku korban dan saksi mata penimbun BBM jenis Solar, David adalah selaku warga yang saat itu mengetahui mobil yang memuat Solar ilegal, dan David mengikuti mobil yang bermuatan BBM solar ilegal yang arahnya menuju ke sebuah galian c, namun sebelum sampai ke galian C, mobil saya di pepet oleh tiga motor dan mobil, saya berhenti tiba tiba mobil saya di tabrak dari depan pake motor ternyata si penabrak yang punya BBM solar ilegal.
Maka terjadilah cekcok mulut, saya di marah, marahin sama si pelaku (iwan) kenapa kamu ikutin mobil saya jawab,  David menjawab, saya wajib mengikuti mobil bapak karena mobil bapak membawa BBM Solar ilegal, ucapnya kepada Jejak Kasus.
Lebih Lanjut pelaku masah terus ngoceh ke saya dan mengajak saya ke polres, namun David bilang ayo ke polda juga ayo, tidak lama kemudian tiba tiba ada teman teman yang mendengar lagi ribut di jalan datang melerang, sambil mengatakan musyawarahkan hasil nya si pelaku penabrak, tambahnya lagi ke Jejak Kasus.
Iwan si penimbun BBM solar awalnya bersedia menggantikan kerugian untuk biaya perbaikan di bengkel, kita janjian besok pagi ketemu di bengkel, sampai mobil di perbaiki orangnya tidak datang datang, saya telpon dari pagi sampai siang juga tidak ada jawaban, kemudian sekitar pukul  1 siang saya telpon lagi, telpon di angkat tetapi bukan iwan pelaku yang angkat, namun orang lain alasannya yang punya handpone tidak ada lagi, pergi ke kampung sakit, (dalam hati saya merasa mereka sudah tidak benar).
Saat itu saya bingung mau bayar ongkos bengkel tidak punya uang untung yang punya bengkel perhatian katany tidak apa apa, nanti kalau sudah ada uang pengganti dari pelaku baru di bayar, beberap hari kemudian saya jual handycam untuk membayar bengkel, pada saat selesai mobil di perbaiki saya dan teman teman alngsung melaporkan ke polres rangkas lebak banten.
Awalny saya di persulit katanya tidak punya saksi kita keluar dari ruangan terus kita konfrmasi ke ketua ppwi jawab beliau kamu masuk lagi dan katakan kamu sebagai saksi korbanny, kita masuk lagi dan saya lngsung di minta keterangan saya jelaskan kronologinya, beberapa bulan kasus saya dalam pnyelidikan, saya dapat surat dari polres bahwa kasus lagi dalam pnyelidikan, selama jalan 10 bulan baru 1 x saya terima surat dari polres, sekian bulan berlalu saya datang ke polres lebak dan di kasih surat bahwa kasus saya di limpahkan ke lakalantas, saya diam sejenak.
Semenjak menerima surat pelimpahan ke lakalantas saya ikutin prosedur pihak kepolisian, hampir sebulan saya tidak ada kabar dara polres, akirnya muncul kasus baru lagi, saya di telpon oleh seseorang dan ternyata temennya si pelaku penabrakan (iwan) yakni seorang polisi polres lebak, ceritanya begini, saya di telpon,  saya tanya maaf dengan siapa"  saya saepul" polisi, ada apa pak saya mau ketemu mau ngobrol masalah iwan.
saya jawab oh gitu pak, kapan? Saipul menjawab, besok. Saya jawab ok. Ternyata besok nya di batalin mereka tidak mau ketemu, tiba tiba mereka telpon lagi, besok nya lagi kita ketemuan, kira kira pukul 19.30 wib, di papanggo citeras, dan saya ajak teman teman supaya ada saksi.
waktu itu saya sama temn teman datang lebih duluan, mereka datang dengan mengendarai mobil kijang, dan saipul polisi turun dari mobil menggunakan baju preman samperin kita saya salaman duduk ada kira kira 10 menit ngobrol masalah iwan, tidak lama saya lansung di tonjok sampe tiga kali pukulan, pertma saya masih duduk, pukulan ke dua dan 3 saya posisi suda berdiri, saya bilang kenapa mukul saya, salah saya apa si polisi (saepul) ngoceh terus ke saya terus tmn teman saya merelai si polisi, tidak lama tiba tiba si iwan turun dari mobil membawa GOLOK mengejar saya, hingga saya lari mnghindar ke mobil naik, itu saja mobil saya di pukul ma si saepul dekat pintu dan si iwan depan mobil hadang pakai batu.
Akhirny kita lolos pergi dari tkp dan langsung melaporkn lagi ke polres, atas kejadian pemukulan oleh polisi saepul, setelah itu saya dapat ancaman teror dari mereka, sms ngancam ada di simpan.info beberapa bulan yang lalu, saya dapat menurti penyidik berkas sudah di kirim ke kejaksaan tetapi sampai saat saat ini 24 oktober 2015 belum menerima surat panggilan dari polres atau kejaksaan, Ucap David keredaksi Jejak Kasus, Kejadian perkara pada tanggl 15 desember 2014 malam, namun masuk laporan polres tanggl 16 desember. 2014.
Supriyanto Alias Pria Sakti Pimpinan Pusat NGO HDIS menyayangkan adanya tindakan oknum polisi saepul selaku oknum polisi yang di duga memBackingi, bahkan terlibat sebagai pelaku tindak kejahatan 351 jo 170 KUHP tentang Penganiayaan danPengroyokan. Belum lagi masalah penimbun bahan baku solar bersubdi, seharusnya pimpinan tertinggi kepolisian Polres Lebak Banten, memproses nya sesuai prosedur hukum Iwan dengan sangsi Undang-Undang No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas). dan Saepul tentang UU kedisiplinan Polri.
Berita di angkat supaya Kapolda Banten, Kapolri, dan Kompolnas mengetahui tindakan Saepul oknum anggota Polisi yang bertindak arogansi namun oleh Pihak Polres Lebak seakan kasus tersebut Mandul.
Penanggung Jawab Posting: Supriyanto alias Pria Sakti/ ilyas Direktur Eksekutif Jejak Kasus, Kantor I. Jejak Kasus:  Jalan Raya Kemantren 82, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa timur. Kantor II Harian Jejak Kasus dan NGO HDIS Jalan Sriti 13 Perum Puskopad Sooko Mojokerto, Jatim. Email: direskrimumjejakkasus@yahoo.com kontak: 082141523999. Bersambung. (Pria Sakti).

0 comments: