Monday, November 17, 2014

Kebijakan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla BBM bersubsidi Naik 2000 Per Liter



Jakarta, jejakkasus.com- Meskipun Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, menolak dan  mengatakan harga BBM di Indonesia terlalu mahal, karena harga pasar atau harga keekonomian BBM bersubsidi saat ini sebesar Rp 10.000 per liter, di sama rata-rata harga minyak selama setahun. Namun keputusan atau kebikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, harga BBM bersubsidi menurutnya Bambang sesuai dengan harga pasar.
Kebijakan Jokowi dan di anggap rekor karena seusai dengan pengeluarkan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Di publik’ Rekor Jokowi- ialah, Indonesia kini menjadi Negara dengan harga BBM bersubsidi maupun non-subsidi termahal Se-Asia Tenggara, akhirnya dengan kebijakan’ Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp 2.000 per liter. Dan harga tersebut berlaku mulai hari selasa (18/11/2014). 
Dan kenaikan harga premium menjadi Rp 8.500 per liter, harga BBM bersubsidi lebih mahal dibandingkan dengan Negara Malaysia. 
Lanjut di Negara Malaysia, harga bensin RON 95 dan solar diesel saat ini masing-masing sebesar 2,30 ringgit (sekitar Rp 8.400) dan 2,20 ringgit (Rp. 8.100) per liter.
Harga bensin premium yang memiliki RON 88 di Indonesia lebih mahal dari bensin di Malaysia yang memiliki RON 95. Sedangkan solar di Indonesia relatif lebih murah dari Negara Malaysia. 
Sementara harga BBM non subsidi, Pertamax Plus yang sama-sama memiliki RON 95 masih lebih mahal dari Malaysia. Di Indonesia, harga Pertamax plus per Senin kemarin (17/11/2014) Rp. 11.600 per liter. 
Juga harga Pertamax yang beroktan 92, lebih mahal dari bensin Malaysia karena masih dijual seharga Rp 10.200 per liter. Padahal oktan bensin ini lebih rendah dari bensin di Malaysia.
Sedangkan bensin di Thailand dan Singapura, masing-masing mengandung oktan 91, 92 dan 95. Berdasarkan catatan Kontan, di Singapura, harga BBM RON 95 saat ini sebesar Rp. 19.643 per liter, lebih tinggi dari Pertamax Plus di Indonesia. 
Kemudian harga minyak paling murah di Asia Tenggara yakni Brunei Darussalam, dengan RON 98 seharga BND 0,53 atau Rp 4.100 per liter. Jokowi di kabarkan Rekor. (Ida JK1).


0 comments: