Tuesday, October 20, 2015

Cinta Sejati, dimana engkau kini berada?


Tim Cinta Jejak Kasus, www.jejakkasus.com - Ketika Anda berada dalam sebuah hubungan asmara atau cinta, tidak mudah untuk membuktikan bahwa cinta itu benar-benar nyata. Terkadang sulit untuk membedakan antara pasangan yang sempurna dan tidak sempurna, atau yang cintanya nyata atau hanya tipuan belakaka.


Apa yang Anda lakukan ketika Anda benar-benar mencintai seseorang? Berikut beberapa hal sederhana yang membuktikan bahwa cintanya memang nyata.

Dia melakukan hal yang tidak disukai
Pasangan Anda pasti memiliki hal-hal yang dia benci dan tak pernah dia lakukan sejak dia masih kecil. Namun dia tahu bahwa hal-hal yang yang dia benci ternyata penting bagi Anda, maka dia tidak akan ragu-ragu untuk melakukannya untuk Anda. Jika dia melakukan hal itu, itu berarti bahwa Anda telah menemukan orang yang tepat dan membuktikan bahwa cintanya memang nyata.


Ketika seseorang benar-benar jatuh cinta, dia akan menjadi teman terbaik Anda. Artinya, akan ada banyak lelucon dalam hubungan Anda. Tak peduli apa yang Anda berdua katakan, selama itu membuat Anda senang, dia akan terus melakukannya.


Anda mungkin menceritakan sebuah kisah yang tampaknya seperti omong kosong, namun dia dapat memahami apa yang Anda katakan. Tentu saja, ini karena dia menghabiskan begitu banyak waktu dengan Anda dan dia belajar bagaimana bahasa Anda saat berbicara.

Salah satu bukti bahwa cinta Anda nyata adalah dia tahu apa pun yang Anda sukai, mulai dari acara TV favorit, warna kesukaan Anda. Dia bahkan tahu hal-hal kecil yang mungkin tidak Anda sadari. Meski dia mengetahui beberapa hal yang cukup aneh tentang Anda, namun rasa cintanya untuk Anda tidak akan pernah berkurang.


Dia tahu bahwa Anda mungkin tidak suka orang lain membicarakan tentang pekerjaan Anda, jadi ketika seseorang membahas itu di depan Anda, dia tanpa ragu akan mengubah topik pembicaraan. Dan ketika dia melihat seseorang yang Anda benci, dia akan menjauhkan Anda dari orang tersebut. Dia akan melakukan apa pun yang dia bisa untuk melindungi Anda, bahkan dari hal-hal konyol sekalipun.


Cinta yang nyata tidak akan mengenal kata 'tersinggung' ketika Anda dan dia sedang bercanda atau pura-pura bertengkar. Anda merasa bahwa dia benar-benar seorang teman dan Anda akan merasa aman dalam hubungan Anda. Bahkan meski dia melontarkan kata-kata pedas sekali pun, Anda akan baik-baik saja. Tapi jika cinta Anda tidak nyata, mungkin Anda akan menanggapi gurauannya sebagai hal yang seius.
Ibu adalah wanita yang paling berjasa dalam hidup seorang anak dimanapun berada termasuk kita. Amat besarnya kasih sayang ibu untuk anaknya, tak mungkin dapat kita bayangkan dan perumpamaan seindah apapun mungkin tak akan sebanding dengan realita kasih sayang yang mereka berikan dengan tulus kepada kita. Pada kesempatan ini, izinkan saya untuk sedikit mengulsa tentang besarnya kasih seorang ibu bagi anak-anaknya.
Sekilas Tentang Ibu
Mungkin kita pernah mendengar berita atau kisah seorang ibu yang tega menyakiti atau bahkan membunuh anaknya sendiri. Tapi pastilah kita jauh lebih sering lagi mendengar atau menbaca kisah-kisah tentang besarnya kasih sayang seorang ibu. Atau tidak lah usah kita melihat jauh terhadap kisah yang dialami oleh orang lain yang ditulis dalam buku-buku sejarah atau dicetak menjadi sebuah novel yang mahal, bukankah kita sendiri mempunyai dan cukup mengenal seorang wanita yang pernah kesakitan saat melahirkan anaknya, yaitu “KITA”.
Ibu adalah ia yang tak akan tega melihat atau menyaksikan anaknya menderita. Mungkin jika diberikan pilihan kepadanya antara hidup dan kematian yang sangat menentukan, ia akan memilih mati agar kita sebagai anaknya tegap hidup. Mungkin kita tidak lagi ingat ketika ibu kita dengan sangat rela membersihkan kotoran kita saat kita balita, ia yang dengan sabar menyuapi kita saat kita rewel atau yang dengan sabar menunggu malam agar cepat berlalu ketika kita terbaring sakit dengan matanya yang sayu karena tidak tidur mengkhawatirkan kita.  Lantas, sudahkah kita ingat ia ketika kita dewasa?
Memang terkadang akan ada saja kekesalan yang akan dirasakan oleh seorang anak dengan berbagai alasan karena orang tua nya. Mungkin kita pernah merasa tidak dihargai, atau tidak disayangi karena ibu kita lebih menyangi saudara kita sendiri yang memiliki kelebihan dibandingkan kita atau memang ibu kita lebih menyimpan simpati dan kasih sayang nya kepada saudara yang lain. Mungkin perasaan ini masih ada sampai kita dewasa, jika memang ia sadarkah kita, bahwa kita telah menghilangkan satu poin penting yang sangat berharga dalam hidup kita, yaitu tuntuan kita sebagai seroang anak adalah senantiasa berbakti kepada orang tua kita termasuk dalam hal ini seorang ibu. Jika kita merasa tidak disayangi, bukankah banyak orang yang merasa tidak disayangi padalah ia adalah orang yang paling diperhatikan pada kenyataannya. Jadi semua berawal dari rasa tidak terima kita..
Tidak mudah memang terkadang membina hubungan yang baik dengan seorang ibu. Seorang anak yang telah beranjak dewasa, ia lebih sering melupakan ibu dan bapaknya. Malah sering kita dengar ada anak perempuan yang gemar sekali memusuhi ibu yang seharusnya ia hormati. Jika kita adalah anak laki-laki, mungkin kita adalah yang termasuk anak yang sering jauh dan jarang bertemu dengan ibu kita karena kesibukan yang tak memberikan waktu luang sedikitpun walau hanya untuk menghubunginya via telpon.
Kasih sayang ibu sepanjang masa
Untuk menggambarkan betapa besar kasih sayang seorang ibu kepada anaknya, yaitu “kita”. Seorang ibu adalah ia yang telah berjuang dengan gigih saat melahirkan kita, pastinya kita tak akan ingat ketika ia dengan rela hati membawa kita kemanapun ia pergi saat kita dalam kandungannya lebih kurang selama 9 bulan lamanya.
Begitu indahnya gambaran kasih sayang yang diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya. Ia memberikan apapun agar anaknya hidup layak dan bahagia. Apakah kita berfikir ketika ia berikan segalanya untuk kita, ia curahkan semua perhatiannya untuk memikirkan kebutuhan kita, sang ibu mengharapkan balasan kita? Sama sekali tidak, jikapun ada ibu yang terkadang meminta sekedar kebutuhannya itupun tidak seberapa, dan itu memang kewajiban kita sebagai seorang anak. Pernahkah kita mendengar dalam ajaran Islam yang mulia, bahwa semua harta yang kita miliki adalah hak orang tua kita?
Kasih sayang ibu memang tidak terbatas. Mungkin bagi sebagian kita yang telah merasakannya dan ada yang sama sekali tidak sadar akan besarnya kasih sayang seorang yang mulia ini. Masih ingatkah kita saat kita masih seorang bocah nakal yang sering kali merepotkannya, ia mungkin marah, tapi bukan berarti itu dapat mengurangi kasih sayang nya kepada kita. Ia marah karena kita melakukan sesuatu yang salah, adalah salah satu bukti bahwa ia sedang menyayangi anaknya.
Kasih sayang ibu tidak mungkin dapat kita bayar sampai kapanpun, ia adalah hutang yang tak mungkin pula dapat kita lunasi sampai kita mati. Saat kia dalam kandunganya, ia adalah yang paling merasakan kesusahan karena kita. Tidur tidak nyenyak, kemana-mana berjalan dengan perut yang berat, tidak boleh makan ini dan itu serta tak jarang harus makan makanan yang tidak ia sukai.
Pada saat melahirkan tiba, penderitaan ibu untuk memperjuangkan kelangsungan hidup kita harus dilaluinya. Saat seorang ibu melahirkan anaknya, merupakan saat-saat ketika ia harus berhadapan dengan keadaan yang mengancam jiwanya untuk melahirkan kita. Ia harus menghadapi kesakitan yang luarbiasa agar kita lahir kedunia.
Pada saat anak masih bayi, penderitaan ibu belum selesai. Setiap malam harus bangun untuk mengganti popok, menyusui, dan menidurkan si bayi. Belum juga terlelap lama, jika si kecil bangun, maka ibu harus ikut bangun untuk melayani kebutuhan si kecil. Begitu seterusnya hingga anak dapat hidup mandiri. Bahkan, ketika anak sudah besar dan mandiri-pun kasih sayang ibu tidak pernah surut atau berkurang. Mereka tetap menyayangi anak-anaknya, melalui cucu- cucunya.
Seorang ibu malakukan semua itu dengan penuh kasih sayang tanpa disertai harapan mendapat balasan. Seorang ibu adalah ia yang senang ketika kita senang, ia akan sedih ketika kita mendapatkan kesusahan. Jika kita sakit, ia adalah orang yang paling mengkhawatirkan kita. Itulah diantara kasih sayang ibu terhadap anak-anaknya.
Ibu yang Mustajab Doanya
Didalam Islam, ada salah satu doa yang dikatakan Mustajab adalah doa dari seorang ibu. Ia adalah orang yang berdoa tanpa mengharapkan balasan dari anaknya. Oleh karena itu, jika kita mengharapkan keberhasilan dan kebaikan senantiasa menyertai kita dimanapun dan apapun usaha yang kita lakukan, maka mintalah doa serta restu dari ibu kita jika memang ia masih ada. Tatkala kita mendapatka restu serta doanya, maka itu adalah peluang serta asset berharga yang kita punya.
Sebaliknya, jangan sekali-kali kita menyakiti hadi seoang ibu. Jika seoang ibu telah murka karena kedurhakaan yang dilakukan oleh anaknya, maka tatkala ia berdoa keburukan untuk anaknya karena kedurhakaan sang anak kepadanya, maka ini adalah mala petaka yang sangat mengerikan yang tidak bisa kita bayangkan akibatnya. Semoga kita bukan termasuk anak-anak yang durhaka kepada orang tua kita.
Ada pepetah, benarkah surga itu ada ditelapak kaki ibu
Sering kali kita mendengar kata ini, “Suraga ada ditelapak kaki ibu” benarkah itu, derajatnya lebih baik satu tingkat di bangding ayah, terlepas dari perselisihan tersebut, (walalohua’lam) jika dilihat dari segi makna tidak lah salah karena besarnya kasih sayang seorang ibu dan begitu tinggi kedudukan seorang ibu bagi kita.
Kaki adalah organ tubuh yang paling rendah bagi manusia, artinya kita harus senantiasa merendahkan diri kita tatkala kita didepan ibu dan ayah kita. Melembutkan suara saat berkata dan tidak membentak keduanya. Bahkan dalam Al Quran dijelaskan pula, bahwa seorang anak bukan hanya tidak diperbolehkan membentak kedua orang tuanya, bahkan ia tidak boleh mengucapkan perkataan “ah” sekalipun tatkala salah satu atau kedua orang tuanya memerintahkan sesuatu selain bermaksiat kepada Alloh.
Oleh karena itu, jika kita inginkan kebahagiaan dunia maupun di akherat, maka hendaklah kita senantiasa memperhatikan sikap kita kepda ibu dan ayah kita. Kasih sayang seorang ibu dan seoang ayah, adalah keniscaaan yang tak dapat kita baikan. Jikapun Alloh takdirkan kita tak sempat lama bersama mereka, kita masih bisa panjatkan doa atau bersedekah untuk keduanya. Semoga dengan banyaknya kita berdoa atau bersedekah yang kita tujukan untuk mereka, hal ini akan menjadi penolong mereka dan meringankan beban ibu dan ayah kita diakherat kelak. Wallohua’lam.

Penanggung Jawab seluruh update berita: Supriyanto alias Pria Sakti/ ilyas Direktur Eksekutif Jejak Kasus, Kantor I. Jejak Kasus:  Jalan Raya Kemantren 82, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa timur. Kantor II Harian Jejak Kasus dan NGO HDIS Jalan Sriti 13 Perum Puskopad Sooko Mojokerto, Jatim. Email: direskrimumjejakkasus@yahoo.com kontak: 082141523999. PIN BB Pengaduan/ Info untuk berbagi 59B9D9CE. (Pria Sakti).

0 comments: